(sumber:PMPPT Kab.Kudus
Minggu, 29 Agustus 2010
RENCANA STADION INDONESIA
(sumber:PMPPT Kab.Kudus
Diposting oleh nakDJOGJA di 01.18 0 komentar
Label: sejarah indonesia
Jumat, 27 Agustus 2010
MALAYSIA NEGERI YG SUKSES DIBANGUN RAKYAT INDONESIA
di hadapan masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan, tanah leluhurnya. Leluhurnya meninggalkan Gowa untuk merantau ke Pahang, salah satu negara bagian di Malaysia, demi menghindari konflik perebutan kekuasaan. Perantauannya ke Semenanjung Malaysia ternyata berujung sukses, setelah ayahnya menjadi PM Malaysia kedua, sementara dia sendiri menjadi PM Malaysia keenam. Selain itu, di jajaran kabinet saat ini, Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, berkakek orang Yogyakarta. Bahasa Jawanya pun masih medok. Begitu juga dengan Rais Yatim, Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia, yang menghabiskan masa kecilnya di Sawahlunto, Sumatera Barat. Kesuksesan perantauan Indonesia di Malaysia bukan hanya sampai tingkat menteri. Beberapa sultan di beberapa negara bagian juga keturunan Indonesia, contohnya Sultan di Johor Bahru dan Selangor adalah keturunan Bugis. Bukan saja di kalangan pemerintahan dan sultan, keturunan Indonesia di Malaysia sukses membina hidup di Malaysia. Bintang film legendaris Malaysia, P. Ramlee misalnya, adalah anak Aceh yang sukses di Malaysia. Penyanyi pria paling top saat ini, Mawi, juga masih keturunan orang Jawa. Bahkan pendiri Malaysia sendiri Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj adalah generasi ke 11 keturunan Bugis, Indonesia. Peran Indonesia Kekinian Kemajuan ekonomi Malaysia sebenarnya tidak terlepas dari peran tangan-tangan anak bangsa Indonesia sebagai negara tetangga dan serumpun Melayu, Peran warga Indonesia sangat besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial Malaysia sejak awal pembangunan ekonomi dan sosialnya hingga kini. Presiden RI Soeharto pernah mengirim ribuan guru, dokter dan perawat ke Malaysia pada awal tahun 1970an. Banyak juga dosen-dosen Indonesia mengajar di Malaysia. Pada dekade 1970an, tenaga pendidik dan terampil banyak dikirim ke Malaysia. Jadi jika sebagian orang Malaysia atau pun media Malaysia mengatakan bangsa Indonesia bangsa budak adalah sangat kacau dan bisa dikatakan bangsa yang lupa leluhurnya. Kalau dilihat dari sejarah maka seharusnya mereka berkaca bahwa Indonesia lah negara yang turut membangun Malaysia sampai detik ini. (Fz/Duk/An) Malaysia Negeri Yang Sukses Dibangun Oleh Orang Indonesia Selasa, 01 September 2009, 14:06 WIB Hubungan Indonesia dan Malaysia sepertinya tak pernah ade ayem, perang dingin dan pencaplokan beberapa budaya, pulau serta seni Indonesia tak pernah berhenti dilakukan oleh Malaysia. Namun dibalik itu semua, ternyata para pemimpin negeri jiran tersebut berasal dari beberapa wilayah Indonesia alias import dari negara yang dikatakan Indon "budak" oleh sebagain media Malaysia. Hampir 80 persen keturunan Melayu di Malaysia adalah keturunan orang Indonesia. Ada keturunan Aceh, Padang, Sumatera Utara, Jambi, Palembang, Jawa, Madura, Bawean, dan Bugis. Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu di Gowa, Sulawesi Selatan, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak mengatakan, saya datang bukan untuk merebut kekuasaan. Saya datang sebagai orang perantauan Bugis yang sukses dan kini menjadi Perdana Menteri Malaysia, di hadapan masyarakat Gowa, Sulawesi Selatan, tanah leluhurnya. Leluhurnya meninggalkan Gowa untuk merantau ke Pahang, salah satu negara bagian di Malaysia, demi menghindari konflik perebutan kekuasaan. Perantauannya ke Semenanjung Malaysia ternyata berujung sukses, setelah ayahnya menjadi PM Malaysia kedua, sementara dia sendiri menjadi PM Malaysia keenam. Selain itu, di jajaran kabinet saat ini, Menteri Pertahanan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, berkakek orang Yogyakarta. Bahasa Jawanya pun masih medok. Begitu juga dengan Rais Yatim, Menteri Penerangan dan Kebudayaan Malaysia, yang menghabiskan masa kecilnya di Sawahlunto, Sumatera Barat. Kesuksesan perantauan Indonesia di Malaysia bukan hanya sampai tingkat menteri. Beberapa sultan di beberapa negara bagian juga keturunan Indonesia, contohnya Sultan di Johor Bahru dan Selangor adalah keturunan Bugis. Bukan saja di kalangan pemerintahan dan sultan, keturunan Indonesia di Malaysia sukses membina hidup di Malaysia. Bintang film legendaris Malaysia, P. Ramlee misalnya, adalah anak Aceh yang sukses di Malaysia. Penyanyi pria paling top saat ini, Mawi, juga masih keturunan orang Jawa. Bahkan pendiri Malaysia sendiri Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj adalah generasi ke 11 keturunan Bugis, Indonesia. Peran Indonesia Kekinian Kemajuan ekonomi Malaysia sebenarnya tidak terlepas dari peran tangan-tangan anak bangsa Indonesia sebagai negara tetangga dan serumpun Melayu, Peran warga Indonesia sangat besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial Malaysia sejak awal pembangunan ekonomi dan sosialnya hingga kini. Presiden RI Soeharto pernah mengirim ribuan guru, dokter dan perawat ke Malaysia pada awal tahun 1970an. Banyak juga dosen-dosen Indonesia mengajar di Malaysia. Pada dekade 1970an, tenaga pendidik dan terampil banyak dikirim ke Malaysia. Jadi jika sebagian orang Malaysia atau pun media Malaysia mengatakan bangsa Indonesia bangsa budak adalah sangat kacau dan bisa dikatakan bangsa yang lupa leluhurnya. Kalau dilihat dari sejarah maka seharusnya mereka berkaca bahwa Indonesia lah negara yang turut membangun Malaysia sampai detik ini. (Fz/Duk/An)
Diposting oleh nakDJOGJA di 21.34 0 komentar
Label: sejarah indonesia
MALAYSIA MURID YG DURHAKA KEPADA INDONESIA
Kontrol dan back-up Inggris atas malaysia juga menyebabkan Presiden Soekarno menentang keras keinginan malaysia tersebut dan hal ini tentu saja mengancam kemerdekaan Indonesia dan kesatuan wilayah Republik Indonesia.
Di Kuala Lumpur, terjadi demonstrasi anti-Indonesia, dimana para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno. Mereka juga membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Perdana Menteri Malaysia saat itu, Tunku Abdul Rahman, dan memintanya untuk menginjak Garuda. Soekarno marah terhadap Malaysia. Rakyat Indonesia marah terhadap malaysia.
20 Januari 1963, melalui Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio, Pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Filipina memutuskan hubungan diplomatik dengan malaysia. Brunei menolak bergabung dengan federasi malaysia. Singapore walaupun telah ikut bergabung dengan malaysia, kemudian menyatakan sikap keluar dari federasi malaysia.
12 April 1963, sukarelawan Indonesia memasuki Sarawak dan Sabah dan menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase.
27 Juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan meng-"ganyang Malaysia".
16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan langsung dengan gerilyawan Indonesia.
17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan membentuk pasukan gerilya.
Pertengahan 1965, pasukan resmi Indonesia menyerang malaysia melalui wilayah timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah.
(lengkapnya dapat dibaca di wikipedia)
Dari cerita sejarah Riau, dinyatakan bahwa rakyat Riau sangat tidak mau bergabung dengan malaysia, terutama rakyat Riau Kepulauan yang dilatarbelakangi oleh sejarah kerajaan Melayu Riau-Lingga.
Konfrontasi selesai dengan pengumuman penyelesaian konflik antara Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia tanggal 28 Mei 1966 dalam sebuah konferensi di Bangkok. Kekerasan berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditanda tangani pada 11 Agustus dan diresmikan dua hari kemudian.
Sangat jelas dari dulu, malaysia sangat jatuh hati dan jatuh cinta kepada Indonesia serta berminat menjadikan Indonesia sebagai bagian wilayah kedaulatannya. Dan tentu saja malaysia didukung Inggris yang gagal menjajah Indonesia secara keseluruhan dan harus berbagi dengan Belanda.
Setelah konfrontasi, banyak guru (cik gu) malaysia yang belajar di Indonesia dan kemudian menjadikan pendidikan malaysia lebih maju. Selain itu, dalam bidang sumberdaya energi, PSC (Production Sharing Contract) Indonesia dipelajari malaysia (bahkan juga Afrika). Tetapi sayangnya, malaysia kini seolah menjadi "murid yang durhaka", bukannya berterima kasih malah sering membuka konfrontasi baru dengan Indonesia. Seperti, malaysia berusaha mencaplok wilayah "ambalat" yang banyak mengandung minyak dan gas bumi (migas). Pertamina sebagai "Sang Guru" yang sudah sepuh tertatih-tatih dibantai muridnya "petronas" dan "bp (bumi putera)". Tidak ada tanda terima kasih sedikitpun. (perspektif Majalah Indocita).
Dalam bidang hak cipta, jelas-jelas malaysia mengambil hak cipta Indonesia
Bunga Rafflesia dianggap tumbuhan malaysia, kurasa hal ini karena "kenangan" orang inggris-malaysia yang harus keluar dari wilayah Bengkulu jaman penjajahan dulu. Termasuk juga rasa sayange, kemungkinan lagu Erni Djohan "Kau selalu dihatiku" karangan Wedhasmara, Reog Ponorogo, Batik, Tari Pendet Bali yang semuanya berasal dari Indonesia.
Beberapa bulan lalu, budayawan Riau uring-uringan karena beberapa naskah kuno Melayu yang dipegang oleh beberapa orang pribadi di Kepulauan Riau (Tanjung Pinang) telah dibeli oleh orang malaysia. Hal ini dilakukan malaysia, salah satunya, untuk menetapkan jati diri bangsa Melayu itu berasal dari malaysia. Aku yakin tak lama lagi akan muncul Federasi Melayu Malaysia.
Dalam bidang kehutanan dan perkebunan, pengusaha-pengusaha malaysia dengan sengaja membeli kayu bulatan Indonesia. Pengusaha-pengusaha malaysia dengan sengaja membeli tanah di Indonesia dengan menggunakan nama warga negara Indonesia untuk dibuat perkebunan. Ketika tanah tersebut masih hutan, kayunya ditebang dan dijual, lahan tanah yang masih belum bersih tersebut dari semak dan kayu-kayu kecil, lalu dibersihkan dengan cara dibakar. Pembakaran semak untuk pembersihan lahan tersebut mengakibatkan asap yang menyebar kemana-mana. Lalu malaysia dan singapore melancarkan komplen alias keberatan kepada pemerintah Indonesia atas asap yang merayap sampai ke negara mereka. Hahahahaha padahal yang berbuat tersebut adalah warga negara mereka sendiri.
AKANKAH KITA MAU MENJADI GURU YANG DILECEHKAN OLEH MURID?
Semua harus berperan serta dalam mempertahankan budaya dan seluruh hak cipta yang ada di Indonesia, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun perusahaan-perusahaan swasta, serta lembaga-lembaga non-pemerintah. Dalam hal hak cipta budaya, seni dan lainnya, dapat dilakukan dengan cara :
1. Pemerintah dapat melakukan permudahan regulasi hak cipta seni perorangan maupun lembaga, dan mempercepat penetapan hak cipta berbagai budaya Indonesia yang hanya bisa dilakukan dan dimiliki pemerintah.
2. Masyarakat tetap terus melestarikan, memajukan, dan mengembangkan budaya tradisi, dan bukan hanya mengedepankan budaya barat/modern dan budaya komersialisasi.
3. Iklan-iklan perusahaan swasta maupun perusahaan negara sebaiknya menggunakan atau menampilkan budaya Indonesia secara jelas, nyata dan terang-terangan, bukan hanya sekedar imajinasi teatrikal.
4. Lembaga-lembaga non-pemerintah dapat menggerakkan masyarakat dan budaya Indonesia dan menyiarkannya melalui berbagai media massa.
Pidato Presiden Soekarno
Ini dadaku, mana dadamu?
Kalau Malaysia mau konfrontasi ekonomi,
Kita hadapi dengan konfrontasi ekonomi.
Kalau Malaysia mau konfrontasi politik,
Kita hadapi dengan konfrontasi politik.
Kalau Malaysia mau konfrontasi militer,
Kita hadapi dengan konfrontasi militer.
Pemerintah malaysia telah menyampaikan maaf atas penggunaan Tari Pendet Bali dalam iklan malaysia, dengan alasan bahwa iklan tersebut dibuat oleh pihak ketiga.
Bullshit... gak jantan. Iklan itu pesanan pemerintah malaysia, maka jangan salahkan pihak ketiga yang telah memasukkan Tari Pendet Bali tersebut. Seharusnya pemerintah malaysia meminta maaf dan bertanggung jawab penuh tanpa menyalahkan pihak ketiga pembuat iklan tersebut.
Diposting oleh nakDJOGJA di 21.28 0 komentar
Label: sejarah indonesia
LAGU UNTUK MALAYSIA
PAMAN JIRAN
Cipt : HARI WIDI ( GATEL BAND )
Kupunya paman disebrang lautan, biasaku memanggilnya paman jiran
Hidupnya mewah serba kecukupan, berbudaya santun juga dermawan
Membuat banyak saudaraku berduyun-duyun tinggalkan kampung halaman kenegeri jiran
Entah kenapa kini paman jiran, sikapnya membuat hatiku tak nyaman
Karna seringkali memperlakukan saudaraku bagai budak belian
Dimana sopan-santunmu sbagai saudara serumpun, bila kau gemar berlagak arogan
Paman jiran mengapa kini kau menjengkellkan…?
Setan mana yang mendidikmu jadi arogan…?
Paman jiran kenapa kini kau menyebalkan…?
Iblis mana yang membuatmu hilang ingatan…?
Sadarlah wahai paman, jangan engkau teruskan, agar kelak tak ada penyesalan
Pasca sucses sipadan dan ligitan, paman jiran semakin keranjingan
Mondar-mandir melanggar perbatasan, pamer senapan takuti nelayan
Dimana sopan-santunmu sbagai saudara serumpun, bila kau gemar berlagak aroganPaman jiran mengapa kini kau menjengkellkan…?
Setan mana yang mendidikmu jadi arogan…?
Paman jiran kenapa kini kau menyebalkan…?
Iblis mana yang membuatmu hilang ingatan…?Sadarlah wahai paman jangan engkau teruskan, agar kelak tak ada penyesalan
Sadarlah paman jangan kau teruskan, agar kelak tak ada penyesalan
Bukankan kita saudara serumpun, tak baik bila slalu bermusuhan.
Diposting oleh nakDJOGJA di 21.25 0 komentar
Label: sejarah indonesia
BUDAYA INDONESIA YG DI KLAIM MALAYSIA
dan asal ngaku2 aja barang milik Negara Indonesia kita ini apa karena sekarang Indonesia sedang jatuh dan warganya bodoh2 dan Malaysia dengan sombongnya sudah menjadi negara maju.Ada apa denganmu Malaysia???kenapa Kamu jadi begini menjadi bangsa yang gak berpendidikan dan mengaku2 punya Indonesia kamu akui juga…..jangan sampai terjadi Perang Dunia 3……
JAKARTA - Departemen Hukum dan HAM (Depkum HAM) dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) akan mendaftarkan ratusan ribu kebudayaan Tanah Air yang sampai saat ini masih belum terdaftar sebagai hak kekayaan intelektual. Hal tersebut dilakukan dua instansi tersebut sebagai langkah antisipasi adanya klaim atas kebudayaan Indonesia oleh negara lain.
2.Tari Pendet
Geram dan marah muncul dari masyarakat Indonesia menyikapi klaim kebudayaan yang dilakukan Malaysia. Berbagai aset budaya nasional dalam rentang waktu yang tak begitu lama, diklaim negara tetangga. Pola pengklaimannya pun dilakukan melalui momentum formal kenegaraan. Seperti melalui media promosi ‘Visit Malaysia Year’ yang diselipkan kebudayaan nasional Indonesia.
Diposting oleh nakDJOGJA di 21.23 0 komentar
Label: sejarah indonesia
Kamis, 26 Agustus 2010
SEJARAH INDONESIA (1945-1946)
Daftar isi[sembunyikan] |
[sunting] 1945
[sunting] Kembalinya Belanda bersama Sekutu
[sunting] Latar belakang
[sunting] Mendaratnya Belanda diwakili NICA
[sunting] Pertempuran melawan Sekutu dan NICA
- Peristiwa 10 November, di daerah Surabaya dan sekitarnya.
- Palagan Ambarawa, di daerah Ambarawa, Semarang dan sekitarnya.
- Perjuangan Gerilya Jenderal Soedirman, meliputi Jawa Tengah dan Jawa Timur
- Bandung Lautan Api, di daerah Bandung dan sekitarnya.
[sunting] Ibukota pindah ke Yogyakarta
[sunting] 1946
[sunting] Perubahan sistem pemerintahan
[sunting] Diplomasi Syahrir
sebaliknya Sjahrir mengumumkan pada tanggal 4 Desember 1945 bahwa pemerintahnya menerima tawaran ini dengan syarat pengakuan Belanda atas Republik Indonesia.
[sunting] Penculikan terhadap PM Sjahrir
[sunting] Kembali menjadi PM
[sunting] Konferensi Malino - Terbentuknya "negara" baru
[sunting] 1946-1947
[sunting] Peristiwa Westerling
[sunting] Perjanjian Linggarjati
- Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari 1949,
- Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia
- Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
[sunting] Peristiwa yang terjadi terkait dengan hasil perundingan Linggarjati
[sunting] Proklamasi Negara Pasundan
[sunting] Agresi Militer I
- Membentuk pemerintahan ad interim bersama;
- Mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama;
- Republik Indonesia harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerahdaerah yang diduduki Belanda;
- Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah daerah Republik yang memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama); dan
- Menyelenggarakan penilikan bersama atas impor dan ekspor
[sunting] Naiknya Amir Syarifudin sebagai Perdana Menteri
[sunting] 1948
[sunting] Perjanjian Renville
[sunting] Runtuhnya Kabinet Amir dan naiknya Hatta sebagai Perdana Menteri
[sunting] 1948-1949
[sunting] Agresi Militer II
[sunting] Perjanjian Roem Royen
[sunting] Serangan Umum 1 Maret 1949 atas Yogyakarta
[sunting] Serangan Umum Surakarta
[sunting] Konferensi Meja Bundar
- Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
- Irian Barat akan diselesaikan setahun setelah pengakuan kedaulatan.
[sunting] Penyerahan kedaulatan oleh Belanda
Diposting oleh nakDJOGJA di 18.34 0 komentar
Label: sejarah indonesia